MOVE MORE EAT HEALTHY, SMKN 1 PRINGAPUS Kolaborasi Edukatif Bersama Dinas Kesehatan

Dalam upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila dan membentuk karakter pelajar yang tangguh, sehat, serta sadar lingkungan, SMKN 1 Pringapus melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswa kelas XI dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” Move More Eat Healthy.  Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari Senin 15 April hingga Kamis 18 April 2025, dan menggandeng Puskesmas Kecamatan Pringapus sebagai mitra dalam penyuluhan gaya hidup sehat.

Dengan semangat kolaborasi dan pendidikan berbasis proyek, para fasilitator P5 kelas XI SMKN 1 Pringapus menyusun serangkaian kegiatan yang tak hanya menekankan pada teori, tetapi juga praktik langsung yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa. Salah satu kegiatan inti yang paling mendapat antusiasme tinggi dari siswa adalah senam sehat bersama yang dilanjutkan dengan sarapan pagi sehat.

Gaya hidup berkelanjutan bukan sekadar slogan, tetapi menjadi bagian penting dalam membentuk generasi masa depan yang peduli terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Dalam konteks ini, kegiatan P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh, pola makan sehat, hingga pengelolaan sampah dan lingkungan sekitar.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kebiasaan baik kepada siswa, seperti berolahraga rutin, sarapan pagi sebelum aktivitas, serta membiasakan pola hidup yang sehat dan ramah lingkungan,” jelas Bapak Zulfa Efendi.S.Pd, salah satu fasilitator P5 SMKN 1 Pringapus.

Tidak hanya sebatas teori, para siswa juga diajak untuk mempraktikkan langsung gaya hidup sehat melalui aktivitas fisik dan pemahaman gizi bersama tenaga medis dari Puskesmas Pringapus.

Sebagai lembaga kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat, Puskesmas Kecamatan Pringapus turut ambil bagian aktif dalam kegiatan P5 ini. Mereka hadir untuk memberikan penyuluhan mengenai gaya hidup sehat, pentingnya sarapan pagi, manfaat aktivitas fisik, serta cara menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan.

Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk interaktif, dengan sesi tanya jawab yang melibatkan siswa secara langsung. Banyak siswa terlihat antusias bertanya seputar kebiasaan sehari-hari mereka, seperti konsumsi makanan instan, begadang, hingga kebiasaan membawa air minum dari rumah.

“Senang sekali melihat anak-anak begitu aktif bertanya dan berdiskusi. Ini menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap kesehatan diri sendiri,” ujar salah satu petugas kesehatan dari Puskesmas Pringapus yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Materi yang disampaikan pun tidak hanya sebatas teori kesehatan, namun juga bagaimana siswa dapat berkontribusi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat melalui langkah-langkah sederhana seperti memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga membawa bekal sendiri.

Setiap pagi selama empat hari pelaksanaan P5, para siswa berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti kegiatan senam sehat bersama. Kegiatan ini dipandu oleh perwakilan siswa masing-masing kelas dan didampingi oleh para guru serta fasilitator P5.

Senam sehat dilakukan selama kurang lebih 30 menit, dimulai pukul 07.00 pagi, dengan iringan musik energik yang membangkitkan semangat. Suasana penuh semangat dan keceriaan pun terpancar dari wajah para siswa yang tampak menikmati setiap gerakan.

“Senam pagi ini bikin badan segar dan lebih semangat ikut pelajaran. Apalagi kita jadi bareng-bareng gerak bareng teman-teman, jadi seru!” ucap Aprilia, siswa kelas XI DKV 2.

Selain menyehatkan tubuh, senam pagi juga memiliki manfaat psikologis, yakni menurunkan stres dan meningkatkan mood. Kegiatan ini menjadi pengantar yang tepat sebelum siswa menjalani aktivitas belajar dan sesi P5 selanjutnya.

Usai senam pagi, para siswa diajak untuk menikmati sarapan pagi bersama. Namun yang unik, sarapan ini tidak sembarangan. Pihak sekolah menggandeng koperasi siswa dan kantin sehat untuk menyediakan menu sarapan yang bergizi, seimbang, dan terjangkau.

Menu sarapan yang disajikan pun bervariasi setiap hari, seperti nasi merah dengan telur rebus dan sayur, bubur kacang hijau, sereal dan susu, serta sandwich isi sayur dan ayam panggang. Semua menu telah disesuaikan dengan standar gizi yang direkomendasikan oleh petugas Puskesmas.

“Kami ingin siswa terbiasa sarapan sebelum beraktivitas. Sarapan itu penting untuk konsentrasi dan energi, terutama saat mengikuti pelajaran di pagi hari,” terang Ibu Indri, pengelola kantin sekolah.

Siswa juga diajak untuk membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah, sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik. Edukasi mengenai kemasan ramah lingkungan disisipkan dalam setiap sesi sarapan, memperkuat nilai keberlanjutan dalam kebiasaan harian.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bukan hanya sekadar kegiatan ekstrakurikuler, melainkan menjadi strategi pembelajaran yang bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila secara kontekstual dan aplikatif.

Dalam kegiatan bertema gaya hidup berkelanjutan ini, nilai-nilai Pancasila tampak diterapkan secara nyata, seperti:

• Gotong Royong: Ditunjukkan melalui kerja sama antar siswa, guru, dan petugas Puskesmas dalam merancang serta melaksanakan kegiatan.
• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Terwujud dalam perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan semua warga sekolah.
• Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Tercermin dari penyediaan sarapan sehat yang merata dan aksesibel untuk semua siswa.

Fasilitator P5 juga mendorong siswa untuk melakukan refleksi di akhir kegiatan setiap harinya. Dalam sesi refleksi ini, siswa diajak menuliskan pengalaman mereka, hal baru yang dipelajari, serta komitmen pribadi untuk menerapkan gaya hidup sehat di rumah dan lingkungan sekitar.

Kegiatan P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, baik dari siswa, guru, maupun orang tua. Banyak siswa mengaku mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan sejak dini.

“Biasanya saya suka skip sarapan, sekarang jadi sadar kalau itu penting banget. Saya juga mulai bawa tumbler sendiri ke sekolah,” kata Dzaki Surya kelas XI DKV 3.

Pihak sekolah pun berharap kegiatan ini menjadi awal dari perubahan budaya sehat yang lebih luas. Kepala SMKN 1 Pringapus, Bapak Imam Syafi’I,S.TP , menyatakan bahwa kegiatan P5 ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan agar lebih berdampak.

“Kami ingin menjadikan P5 bukan sekadar program tahunan, tetapi bagian dari budaya sekolah. Gaya hidup sehat dan berkelanjutan akan terus kami tanamkan melalui berbagai kegiatan yang relevan dan menyenangkan bagi siswa,” tutur beliau.

Dengan semangat kebersamaan dan inovasi pendidikan, SMKN 1 Pringapus berhasil menyelenggarakan kegiatan P5 yang bukan hanya memberi pemahaman, tapi juga mengubah kebiasaan siswa ke arah yang lebih baik. Tema gaya hidup berkelanjutan tidak hanya menjadi topik pembelajaran, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari warga sekolah.

Diharapkan, kegiatan semacam ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila melalui aktivitas yang kontekstual, menyenangkan, dan berdampak nyata bagi generasi penerus bangsa.