Salam Penuh Haru di Persimpangan Tugas Pisah Sambut Kepala SMKN 1 Pringapus

Selasa, 17 Juni 2025 menjadi hari penuh makna bagi keluarga besar SMK Negeri 1 Pringapus. Di Laboratorium Fashion yang hari itu disulap menjadi ruang pertemuan yang hangat dan khidmat, seluruh guru dan karyawan, para tamu undangan, serta siswa-siswi menyaksikan momen penting dalam roda kepemimpinan sekolah: prosesi pisah sambut Kepala Sekolah dari Bapak Imam Syafi’i, S.TP. kepada Bapak Amar Ma’ruf Fahrufin, S.Pd., M.M.

Kegiatan ini tak sekadar seremoni formal, tetapi juga menjadi ruang penghargaan atas dedikasi yang telah ditorehkan dan harapan yang ditanamkan. Dalam suasana yang diliputi haru, para tamu hadir tak hanya membawa doa, tetapi juga kebersamaan. Terlihat hadir Kepala Desa Jatirunggo, Ketua Komite Sekolah, serta guru-guru dari SMKN 1 Kunduran, Blora yang datang khusus untuk mengantar Bapak Amar bergabung dengan keluarga baru di SMKN 1 Pringapus.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari ketua panitia, Bapak Mulyono Ali, yang dengan suara bergetar menyampaikan dua pesan besar: ucapan terima kasih mendalam kepada Bapak Imam Syafi’i atas dedikasinya selama hampir tiga tahun memimpin SMKN 1 Pringapus, serta ucapan selamat datang untuk Bapak Amar Ma’ruf Fahrufin.

“Kami merasa beruntung pernah dipimpin oleh Pak Imam, dan kini kami siap menyambut Pak Amar dengan tangan terbuka. Meski berat melepas, kami percaya bahwa kehadiran Pak Amar akan menjadi babak baru yang membanggakan,” tutur Mulyono.

Suasana menjadi semakin menyentuh ketika Bapak Imam Syafi’i menyampaikan sambutan perpisahannya. Dalam nada yang jernih dan lapang, beliau menyampaikan laporan singkat capaian kerja selama 2 tahun 11 bulan menjabat sebagai kepala sekolah. Ia menyampaikan betapa SMKN 1 Pringapus telah menjadi bagian dari jiwanya, tempat ia berbagi semangat, menyusun langkah, dan membangun mimpi bersama seluruh elemen sekolah.

“Saya tak pernah berjalan sendiri di sini. Setiap capaian adalah hasil kerja bersama. Terima kasih untuk semua guru, karyawan, siswa, dan mitra sekolah. SMKN 1 Pringapus akan selalu jadi rumah dalam ingatan saya,” ucap Pak Imam dengan mata berkaca-kaca.

Giliran Bapak Amar Ma’ruf Fahrufin menyampaikan sambutannya sebagai kepala sekolah baru. Dengan sikap tenang dan penuh hormat, beliau menyampaikan permohonan izin untuk bergabung secara resmi di SMKN 1 Pringapus, sesuai dengan SK penugasan yang terbit pada tanggal 4 Juni 2025.

“Saya datang tidak untuk menggantikan, tetapi untuk melanjutkan. Mohon doa, dukungan, dan kerja sama dari seluruh keluarga besar SMKN 1 Pringapus. Bersama kita bisa tumbuh lebih kuat dan memberi arti yang lebih luas bagi pendidikan,” ucapnya mantap.

Kata-kata itu disambut dengan tepuk tangan hangat yang menandai harapan baru. Bapak Amar hadir tidak hanya sebagai sosok pemimpin, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar yang siap berjalan bersama.

Tiba pada puncak acara, prosesi serah terima jabatan berlangsung secara simbolis. Dengan penuh khidmat, Bapak Imam menyerahkan memori jabatan kepada Bapak Amar. Di momen itu, seolah ada benang tak terlihat yang menghubungkan keduanya: kepercayaan, tanggung jawab, dan harapan agar tongkat estafet kepemimpinan tetap menyala. Ruangan menjadi sunyi sejenak, hanya suara lembut dan lirih dari harapan yang terucap di dalam hati masing-masing yang terasa mengalir. Bapak Amar menerima memori jabatan itu dengan kesungguhan, menandakan komitmen untuk melanjutkan dan menjaga apa yang telah dibangun.

Acara kemudian ditutup dengan salam-salaman seluruh guru dan karyawan kepada Bapak Imam, sebagai tanda penghormatan terakhir sebelum beliau bertugas di tempat yang baru. Pelukan hangat, ucapan terima kasih, dan tatapan penuh makna mengiringi langkah beliau meninggalkan ruangan. Tak hanya itu, persembahan dari siswa-siswi turut menjadi bagian penutup yang menyentuh. Lagu dan puisi yang disiapkan secara khusus menjadi ungkapan cinta dan penghargaan dari mereka yang selama ini dibimbing, dituntun, dan dimotivasi oleh sosok kepala sekolah yang sederhana namun penuh dedikasi itu.

Pisah sambut bukan hanya soal pergantian nama dalam struktur organisasi, melainkan soal perjalanan manusia dalam pengabdian. Bapak Imam telah menorehkan jejak yang tak mudah dilupakan, dan kini Bapak Amar memulai babak baru dengan semangat dan kerendahan hati. Di bawah langit Pringapus yang teduh, SMKN 1 Pringapus kembali membuktikan bahwa nilai-nilai kebersamaan, penghormatan, dan integritas tetap hidup dalam setiap langkah perubahan. Karena sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuhnya karakter, jiwa, dan makna.

Oleh Ajeng Virga Sawitri Maro.S.Pd.,M.Pd